Perbukitan kapur di desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY memiliki lahan pemakanan yang dinamakan Gunung Sempu.
Pemakaman ini merupakan komplek pemakaman Tionghoa di Yogyakarta. Luasnya sekitar 25 hektar dan dibagi menjadi 4 bagian. Nyatanya, lahan pemakaman ini tidak hanya digunakan untuk memakamkan warga Tionghoa saja yang tinggal di Yogyakarta.
Ada beberapa warga keturunan Tionghoa yang tinggal di luar Yogyakarta juga dimakamkan di lahan pemakaman Gunung Sempu ini.
Pemakaman ini sangat terkenal di luar DIY. Sayangnya, kini peminatnya sudah mulai menurun.
Hal ini dikarenakan adanya opsi kremasi bagi warga keturunan Tionghoa yang meninggal dan menjadi alternatif utama bagi mereka.
Setidaknya, kini dalam sebulan hanya ada 2 hingga 3 orang saja yang dimakamkan di Gunung Sempu.
Untuk proses penguburannya dilakukan dengan mengubur seluruh hartanya dan kemudian dicor. Jika mau dibongkar baru bisa dilakukan setelah 3 – 4 hari sejak dikuburkan.
Ada cerita lain tentang Gunung Sempu ini. Biasanya selama ini yang terdengar dan terbayang di area pemakaman ini merupakan pemakaman untuk warga keturunan Tionghoa.
Namun, ternyata di wilayah tersebut tidak hanya digunakan untuk pemakaman saja. Berikut ini ada beberapa fakta mengenai area pemakaman tersebut. Apa saja? Mari kita simak.
- Terdapat banyak pohon simpur
Berdasarkan cerita dari juru kunci pemakaman Gunung Sempu, nama area pemakaman tersebut berasal dari nama pohon sempu atau simpur. Pohon-pohon tersebut banyak tumbuh di area perbuktian Desa Bangunjiwo, Bantul.
Lokasinya yang berbukit dan harus mendaki gunung, tentunya masyarakat sekitar menamainya Gunung Sempu. Pohon sempu tersebut tersebut tumbuh di ketinggian yang mencapai 30 meter dan membuat wilayah perbukitan kapur tersebut menjadi cukup menyejukkan.
- Sultan Ground
Gunung Sempu ini merupakan area pemakaman yang tanahnya dimiliki oleh Keraton Yogyakarta dan pengelolaanya diperuntukkan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakatnya. Status ini secara berkesinambungan antara masa lalu dan masa sekarang sebagai penghormatan untuk Kasultanan Yogyakarta.
- Bukan hanya sebagai pemakaman untuk warga keturunan Tionghoa
Meskipun area pemakaman Gunung Sempu telah dikenal untuk warga keturunan Tionghoa, nyatanya lokasi pemakaman ini juga diperuntukkan bagi warga lokal yang terdiri dari berbagai latar belakang agama.
- Menjadi objek wisata
Meskipun dikenal sebagai area pemakaman, ternyata lokasi ini juga sering dijadikan objek wisata yang memiliki minat khusus. Terutama bagi mereka yang hobi bersepeda serta menikmati pemandangan alam.
Pasalnya jalan menuju Gunung Sempu ini begitu mendaki dan berkelok-kelok yang menjadikan tantangan tersendiri bagi para pesepeda.
Selain itu, ketika berhasil mencapai puncak, mereka bisa merasakan betapa sejuknya udara dengan melihat pemandangan alam yang masiha asri ditingkahi dengan kicauan burung yang saling bersahutan.
- Sebagai tempat huntung fotografi
Tidak banyak yang menyangka jika di Gunung Sempu ini justru menjadi lokasi favorit bagi pecinta fotograti.
Hawanya yang sejuk serta banyakanya pepohonan dan batu nisan yang sangat indah bentuknya ini menjadi daya tarik tersendiri para penikmat hobi fotografi.